Rabu, 3 Jun 2009

APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KEJAHATAN?


Dah selalu sangat gua buat criter yang merapu-rapu.. kalau asyik merapu jer tentu korang pun boring gak kan.... tapi kali ni gua nak bagi criter yang agak ilmiah skit.. maso gua menuntut dalam jurusan perparitan kat kolej Komuniti di Chicago 10 tahun lepas.. harap2 cerito ni boleh la korang gunakan sebagai rujukan untuk SPM tahun ni.. 


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universiti terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini,
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Prof, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah berjaya membuktikan bahawa agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fizik, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak dapat bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas".


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak tidak bisa kita pelajari. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruang diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."


Akhirnya mahasiswa itu bertanya,"Profesor, apakah kejahatan itu ada?" Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di akhbar dan TV. Banyak perkara jenayah dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."


Profesor itu terdiam.

"Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein" 

4 ulasan:

  1. wah..ilmiah sungguh..tapi ko copy artikel ni kat laman web indon ka?aku baca dengan nada indon..muahahahahahaha..

    BalasPadam
  2. kahh..kah... crito ni maso tu gua darjah tigo.. blajar ngan albert einstein kat indon dulu.. tu yang ado nada mak lampir tu.. lain kali gua buat yang ado nada Kenya plak..

    BalasPadam
  3. terbaik weyh entry ni! aku suka..

    albert einstein ni mmg genius tahap super aa..

    BalasPadam
  4. Albert Einstein... aku pong bangga gak sebab dia sekampong dengan aku di Paya Mat Insun. Walaupun dari generasi terawal, banyak gak ceritanya yg sampai ditelinga den termasuklah dia dan keluarganya dihalau dari kampung sebab si Albert Einstein ni masuk campur dalam perang mulut antara Tok penghulu dan Tok siak mengenai ayam dan telog mana dulu.

    Oh ya nama Albert Einstein sewaktu dikampung dulu ialah ALI BAB S/O ENSON TENG. CHEHH!

    BalasPadam